[Trans] HYYH Notes: Kim Seok Jin

Hasil gambar untuk love yourself poster
Jika aku bisa memutar balikkan watu, Aku ingin menjadi lelaki terbaik di dunia.

22 Maret tahun 19

Aku mengikuti ayahku ke kantor kepala sekolah yang lembab. Sudah 10 hari sejak aku kembali dari Amerika. Aku mendengar bahwa aku harus turun satu kelas karena sistem pendidikan yang berbeda. "Tolong jaga dia". Ucap ayah. Aku tersentak tanpa sadar ketika dia meletakkan tangannya di bahuku. "Sekolah adalah tempat yang berbahaya, maka kita membutuhkan aturan" Ucap kepala sekolah menatap lurus ke dalam mataku.

Setiap saat kepala sekolah berbicara, lemak di sekitar kerutan pipi dan area mulutnya akan bergetar dan bagian dalam bibir hitamnya itu berwarna merah gelap. "Bukankah Seokjin juga berpikir seperti itu?" Aku ragu dengan pertanyaannya yang mendadak dan ayahku menekan bahuku lebih keras. Pegangannta begitu kuat sehingga membuat otot leherku berdenyut.

"Aku percaya kau akan melakukannya dengan baik". Kepala sekolah terus menatap mataku dan pegangan ayahku perlahan semakin menguat. Aku mengepalkan tinju ketika tulangku terasa akan remuk. Tubuhku gemetar dan mengeluarkan keringat dingin. "Kamu harus memberitahu aku sekarang. Seokjin harus menjadi murid yang baik" Kepala sekolah memberitahuku dengan wajah datar. "Ya". Aku menjawab pelan dan akhirnya rasa sakit itu menghilang. Aku mendengar suara tawa dari ayah dan kepala sekolah. Aku tak bisa mengangkat kepalaku. Aku hanya bisa memandang sepatu cokelat ayah dan sepatu hitam kepala sekolah.
Aku tidak tahu darimana cahaya itu datang, tapi mereka berkilat. Aku takut dengan kilatan itu.




11 April tahun 22

Aku pergi ke laut sendirian. Melalui lensa kamera, laut terlihat membentang luas dan begitu biru. Cahaya matahari memantul dari air laut, angin berhembus melalui pepohonan, pemandangan itu masih sama. Satu-satunya yang berubah adalah aku yang sendirian.

Menekan tombol shutter kamera, pemandangan di depanku berubah ke hari di 2 tahun 10 bulan yang lalu kemudian menghilang dengan cepat. Hari itu kami duduk dengan bahu yang menempel satu sama lain. Meskipun kami kelelahan, tak memiliki apapun, dan tak memiliki harapan, setidaknya kami bersama.

Aku memutar balik mobilku dan menginjak pedal gas. Aku mengemudi melewati terowongan. Di suatu tempat dekat sekolah yang biasa kami datangi, aku membuka kaca mobil. Sekarang adalah malam di musim semi. Udaranya hangat dan bunga sakura berguguran dari pohon disepanjang dinding sekolah. Aku meninggalkan sekolah, menyebrangi persimpangan dan berbelok beberapa kali. Tak terlalu jauh, aku bisa melihat pom bensin dimana Namjoon bekerja.



13 Juni tahun 22

Setelah kembali dari laut itu, kami semua sendirian. Kami tidak terus berhubungan seolah kami merencanakannya. Kami hanya menganggap keberadaan kami dari grafiti yang tertinggal di jalanan, cahaya pom bensin yang menyilaukan, dan suara piano dari bangunan tua. Ini ketika bayangan malam itu menjadi nyata seperti 'pengelihatan'. Mata Taehyung terlihat seolah menghembuskan api, cara mata mereka melihatku seolah mereka sudah mendengar sesuatu yang tak bisa dipercaya. Tangan Namjoon mencoba menghentikan Taehyung. Dan aku yang tak bisa menahan diri dan memukul Taehyung.

Gagal menemukan Taehyung yang melarikan diri. Aku kembali ke asrama dekat pantai dan tak ada siapapun disana. Hanya pecahan gelas kaca, noda darah yang mulai mengering, remahan biskuit membawaku kembali kepada apa yang terjadi beberapa jam lalu. Disana sebuah foto tergeletak ditengah semua ini. Dalam foto kami berdiri bersama tersenyum sambil berpose dengan laut sebagai latar belakangnya.

Bahkan hari ini, aku hanya berjalan melewati pom bensin. Hari ketika kami bertemu lagi akan datang. Suatu hari kami akan tersenyum bersama seperti didalam foto. Hari ketika aku harus berani menghadapi diriku sendiri akan datang. Namun, sekarang, saat ini bukan waktu yang tepat. Bahkan hari ini angin yang lembab berhembus seperti hari itu. Dan detik berikutnya, ponselku berbunyi seperti sebuah peringatan. Foto yang aku gantung di cermin ruangan mulai bergetar. Aku melihat nama Hoseok di layar.
"Hyung, Jungkook mengalami kecelakaan mobil tadi malam."


15 Agustus tahun 22

Itu adalah setelah keluar dari persimpangan yang macet dan mulai mengebut ketika aku berhenti secara mendadak, tanpa sadar. Mobil di belakangku membunyikan klakson dan melewatiku, seseorang mengumpat padaku, tapi karena kebisingan kota aku tak dapat mendengarnya dengan baik. Aku melihat sebuah toko bunga kecil di sudut kanan gang. Aku tidak berhenti mendadak karena melihat toko bunga. Ini lebih seperti aku melihat toko bunga itu setelah berhenti mendadak.

Ketika si pemilik yang tengah menyusun dokumen di sudut ruangan yang sedang diperbaiki mendekatiku, aku tak memiliki ekspektasi apapun. Aku sudah mengunjungi beberapa toko bunga, tapi tak seorang penjualpun yang tahu keberadaan bunga ini. Mereka hanya menunjukkan bunga yang memiliki warna yang mirip. Namun, aku tidak mencari seauatu yang mirip. Bunganya harus asli. Setelah aku memberitahu nama bunga itu, si pemilik memandangiku. Lalu dia berkata, meskipun toko bunganya belum resmi dibuka, tapi dia bisa mengirimkannya padaku dan bertanya padaku "Kenapa kau membutuhkan bunga itu?"

Aku memutar setir dan kembali ke jalan. Aku mulai berpikir. Alasan kenapa aku membutuhkan bunga itu. Aku hanya memiliku satu alasan. Karena aku ingin membuat dia bahagia. Karena aku ingin membuat dia tertawa. Karena aku ingin menunjukkan pada mereka diriku yang mereka sukai. Karena aku ingin menjadi orang baik.


Source english trans cr: ktaebwi, Rosoidae, TXYfifteen


Komentar