[Trans] Sigonsa Blog Post : Berkenaan dengan 'Omelas' dan BTS 'Spring Day'

26 Juni 2017

Post blog Sigonsa (sebuah penerbit mayor)



Berkenaan dengan 'Omelas' dan BTS 'Spring Day'

"Tak ada satupun cerita fantasiku yang membicarakan tentang pahlawan super. Bahkan jika ada pesulap, mereka digambarkan sebagai seseorang yang membuat kesalahan dan melalui kesulitan seperti orang biasa. Aku ingin cerita fantasiku menjadi senyata mungkin karena kenyataan itu sendiri sudah merupakan sebuah fantasi"

—Ursula K. Le Guin



BTS <YOU NEVER WALK ALONE>

Popularitas BTS tidak terhentikan. Mereka memenangkan 'Top Social Artist' di Billboard Music Award pada 22 Mei sebagai grup Kpop yang pertama kali menang mengalahkan artis besar seperti Justin Bieber, Selena Gomez, dan Ariana Grande! Mereka memuncaki chart album iTunes di 97 negara termasuk US. Mereka menyapu chart internasional seperti Billboard dan Oricon. Mereka telah menjadi bintang global.

<YOU NEVER WALK ALONE> cerita lain dari <WINGS>, terutama title track <Spring Day> juga menghasilkan banyak berita. Rilis di bulan Februari, <Spring Day> telah menerima spotlight terlepas dari asal negaranya. Menjadi peringkat no. 1 di tangga lagu utama di tangga lagu digital domestik utama, chart lagu iTunes di banyak negara dan juga menempati no. 15 di chart Billboard 'Bubbling Under HOT 100'. Musik videonya hampir memiliki 92 juta views di Youtube.

Spring Day oleh BTS





<Spring Day> MV dan Ursula K. Le Guin



Hari ini, kami, perusahaan penerbitan akan memberi kalian sedikit kisah yang berbeda mengenai <Spring Day>. Tahun lalu, industri penerbitan memberi perhatian besar kepada BTS karena mereka memakai keseluruhan konsep album <WINGS> dari <Demian> milik Herman Hesse. Inspirasi sastra bukanlah kejadian satu waktu. BTS melengkapi sebuah pesan metafora besar yang mengejutkan melalui musik video <Spring Day> .

Kalian mungkin sudah menduganya. Seperti yang banyak fans BTS katakan setelah menonton MV <Spring Day> , konsep MV-nya berhubungan erat dengan 'The One Who Walk Away from Omelas' milik Ursula K. Le Guin, cerita pendek di 'The Wind's Twelve Quarters'. Tidak hanya MV, tapi juga pesan yang BTS coba sampaikan melalui lagunya benar-benar sesuai dengan cerita ini.

'The One Who Walk Away from Omelas' memenangkan Hugo Awards untuk cerita pendek terbaik di tahun 1974, yang mana merupakan penghargaan paling bergengsi untuk genre fiksi ilmiah dan fantasi. Meskipun pendek, ini adalah sebuah mahakarya yang kalian bisa rasakan kekuatan dan ketebalan gaya menulis dan pesan Le Guin. Ursula K. Le Guin dianggap sebagai satu dari tiga penulis fantasi terhebat bersama J.R.R Tolkien dengan The Lord of The Rings an C.S Lois dengan The Chronicles of Narnia.

Dia adalah legenda hidup yang menyapu banyak penghargaan sastra. Berikut ini adalah evaluasi dari statusnya dalam satu kalimat:


"Jika seorang penulis fiksi ilmiah memenangkan hadiah Nobel dalam sastra, dia pasti akan menjadi yang pertama dalam daftar".



Maka, bisakah kita melihat musik video <Spring Day> sebentar dengan ceritanya?

1. Waktu Sepi Sepenuhnya di Musim Dingin


"Dengan keramaian lonceng yang membuat burung layang-layang berterbangan ke langit, festival musim panas datang ke kota Omelas, cerah dan menjulang di sisi laut. Tali temali dari perahu-perahu di pelabuhan dan bendera-bendera berkilauan"

—The Wind's Twelve Quarters; 'The Ones Who Walk Away from Omelas' hal. 455


Ini adalah pembuka dari The Ones Who Walk Away from Omelas. Omelas adalah sebuah tempat fiksi di masa lalu yang jauh (atau masa depan yang jauh). Tidak ada raja, perang, budak, ataupun pendosa, benar-benar seperti utopia. Dipenuhi dengan tawa, gemerincing lonceng, parade, festival, dan balapan kuda, ini adalah sebuah desa dimana orang-orang dengan persamaan dan kebebasan berkumpul dan menjalani kehidupan yang bahagia.



Musik video Spring Day dari BTS dibuka dengan berbeda. Para anggota terpencar di sebuah stasiun kereta fiksi yang disebut 일영(il-young: menyambut matahari terbit) di sebuah rel kereta yang ditumpuki salju di tengah musim dingin, di pantai yang sangat sunyi, dan di sebuah kereta yang berangkat ke suatu tempat dengan tas teman yang tidak dijagaJungkook menunggu seseorang dengan tidak senang di depan sebuah korsel rusak bertuliskan 'YOU NEVER WALK ALONE'. Mereka semua sendirian.



Sementara itu, RM melewati jalanan kosong dan berjumpa Suga dan J-Hope yang berada di depan bangunan bernama Omelas. RM masuk ke dalam bangunan. Disini, 'omelas' muncul untuk pertama kalinya.

Pengarang Le Guin mengatakan bahwa kata Omelas memiliki arti dalam bahasa Perancis, 'homme hèlas' diterjemahkan sebagai 'Man, alas!' di postscript cerita. Dunia cerita dan MV bertemu di panggung manusia

'NO VACANCY', apakah kalian melihat tanda neon berkedip? 


Lalu, adegan yang hampir seperti flashback disebarkan melalui sudut pandang RM. Anggota BTS bersenang-senang. Mereka melemparkan kue dan mengacak-acak ruangan. Lalu mereka menikmati hari menempelkan kembang api di kue. Namun, sesuatu menghilang dan tidak teratur. Melihat kembang api, mereka terlihat tidak senang. Semakin waktu berlalu, suasana semakin gelap dan suram.


2. Omelas, masyarakat diatur oleh kebahagiaan yang salah.


Di malam musim dingin yang bersalju, RM berdiri di depan Omelas bersama J-Hope dan Suga. Tempat mereka berada seharusnya bukan Omelas yang dipenuhi kebahagiaan yang salah. Bagaimana kebahagiaan di Omelas dipelihara? Mari baca 'The One Who Walk Away from Omelas' milil Ursula K. Le Guin bersama. Penulis membicarakan tentang seorang anak berumur 10 tahun yang menderita karena rasa takut dan rasa lapar, terkunci di sebuah ruang basement berdebu, lembab dan kotor di bangunan publik yang indah. Deskripsi selanjutnya bahkan lebih mengejutkan.

"Mereka semua tahu dia disana, semua orang di Omelas. Beberapa dari mereka datang untuk melihatnya, yang lain hanya tahu dia disana. Beberapa dari mereka mengerti kenapa, sebagian lagi tidak, tapi mereka tahu bahwa kebahagiaan mereka, keindahan kota mereka, kelembutan persahabatan mereka, kesehatan anak-anak mereka, kebijaksanaan para ilmuwan mereka, keahlian tukang mereka, bahkan hasil panen mereka yang melimpah dan cerahnya langit mereka tergantung sepenuhnya pada kesedihan anak itu"
 —The Wind's Twelve Quarters;  'The Ones Who Walk Away from Omelas' Hal. 464

Kebahagiaan desa itu dipelihara oleh kehidupan menyedihkan seseorang yang polos dan lemah! Le Guin dengan dingin menggambarkan kekejaman masyarakat modern. Kita mengelak dari keberadaannya, tidak, kita merasa sedikit prihatin tapi membela dan menikmati kebahagiaan dengan melupakan anak itu —mengatakan "Itulah caranya, itu tak dapat ditolong".


Dan ada juga 'keberadaan yang terlupakan' untuk kita Sewol  Ferry —Tanpa menaruh putaran politik di bencana Sewol Ferry, kita memiliki 304 kehidupan yang mati di hari musim semi tahun 2014. Fakta bahwa kebanyakan dari mereka adalah remaja seperti anak di The Ones Who Walk Away from Omelas mengejutkan negara. Ini adalah tragedi yang membuat setiap orang hancur.



Kita semua tidak bisa bergerak maju tanpa menghadapi tragedi ini, Sewol Ferry adalah simbol dari terbuangnya martabat manusia ketika semua anggota komunitas memburu kebahagiaan dan keamanan (seperti gambaran Le Guin). Dari sudut pandang Omelas, ini adalah 'sebuah dosa yang terjadi di dalam ruang basemen kecil'.

3. BTS yang meninggalkan Omelas

BTS bernyanyi "Waktu itu kejam, aku membenci kita". Mereka menyerah mengatakan 'Aku akan menghapusmu yang meninghalkanku sendirian', tapi mereka berjanji 'Jika kamu tetap bangun untuk beberapa malam lagi, aku akan menemuimu, aku akan datang kepadamu'. Akankah mereka melakukan sesuatu?


Jimin membawa sepasang sepatu dari pantai. Para anggota dan dia pergi ke ruang cuci di dalam omelas. (Bisakah kalian melihat sepatu disamping Jimin?). Adegan di ruang cuci ini adalah bagian terbaik dari MV (adegan dimana jam berhenti di 9:35¹ memberi tahu sekali lagi bahwa lagu dan MV ini adalah untuk memperingati para korban dari Sewol Ferry).

*T/N: ¹Perahu penyelamat yang pertama sampai untuk menyelamatkan penumpang dan anggota kru datang pukul 9:35 AM

BTS memutuskan untuk mencuci pakaian korban yang tak terhitung oleh mereka sendiri daripada memiliki kebahagiaan Omelas yang salah yaitu kue fan kembang api. Mereka mencuci pakaian kotor yang menumpuk di kegelapan yang tak seorangpun coba sentuh. Seberkas cahaya bersinar diatas pakaian dalam gelap. Suga bernyanyi disana.


Akhirnya, mereka menyadari apa spring day mereka dan bagaimana ini seharusnya tampak. Mereka siap meninggalkan Omelas yang diatur oleh kebahagiaan yang salah. Lalu sebuah cahaya simbol dari spring day kembali pada mereka. Korsel yang tidak dikunjungi siapapun memiliki pita kuning² yang terikat dan bersinar di waktu yang sama. Duduk diatas kereta api, J-Hope menerbangkan pesawat kertas ketika matahari terbit dengan indah.

*T/N: ²Pita kuning adalah simbol untuk mengingat korban bencana Sewol Ferry


Jungkook membuka pintu Omelas lagi. Melewati ruang cuci yang dipenuhi warna hangat, Jungkook dan anggota yang lain kembali berkumpul. Sekarang pengembaraan telah berakhir. Ini akhir dari hari-hari dibawah dingin tak berujung dan kegelapan dimana musim dingin bahkan terjadi di bulan Agustus. Untuk mereka, sisi luar Omelas adalah 'sebuah tempat dimana tidak ada rasa sakit siapapun yang terlupakan dan spring day mereka adalah waktu tidak melupakan kesedihan seseorang.'



4. Dibawah cahaya hangat matahari dari hari musim semi

Anggota yang berkumpul kembali tidak berkeliaran dengan berisik dengan kembang api secara kekanakan. Mereka duduk tenang dan menyalakan satu lilin. Gunungan pakaian tidak berada di kegelapan yang dalam dan lembab lagi. Mereka menumpuk tinggu di langit biru bersama dengan semua anggota.


Juga, para anggota tidak sendirian lagi.

Mereka menaiki kereta bersama, melangkah maju ke sebuah lapang dimana salju meleleh dibawah hangatnya cahaya matahari. Mengingatkan adegan akhir film 'Snowpiercer', ketujuh anggota bersandar satu sama lain dan melihat kearah pohon yang berdiri tegak dan kuat di tengah lapang di rangkaian ini (sebuah pohon digambarkan sebagai makhluk hidup yang keramat di dunia cerita Le Guin secara umum).


Bertahan di musim dingin terpencil, pohon gundul itu sekarang siap untuk menyambut musim semi —Jimin menggantung sepatu yang dia bawa dari pantai. Tidak perlu dikatakan, ini adalah gestur menghargai kenangan dari jiwa polos yang berada dalam sepatu. MV berakhir begitu kamera menangkap gambar kelopak sakura melayang dibawah langit biru dan pohon di Spring day di kejauhan.


Bagaimana The One Who Walk Away from Omelas milik Ursula K. Le Guin berakhir? Aku tidak akan langsung memberi tahu kalian akhirnya untuk membiarkan kalian menikmati bacaan. Namun, sudah jelas kesimpulan dari cerita ini memiliki pengaruh besar diakhir musik video.

Le Guin meninggalkan sedikit aftertaste dan menyarankan sedikit lebih banyak solusi kesepian daripada <Spring Day>. Lagipula, dia menyatakan bahwa 'The Day Before The Revolution' cerita berikutnya setelah. The One Who Walk Away from Omelas adalah 'sebuah cerita satu dari orang-orang yang meninggalkan Omelas' di catatan akhir.

Untuk BTS, menyambut hari musim semi bersama itu penting sekali. Seperti komitmen yang ditampilkan dengan baik di musik video. <YOU NEVER WALK ALONE> bukan hanya pesan untuk dunia tapi juga untuk satu sama lain seperti baris di track terakhir di album, 'A Supplementary Story: You Never Walk Alone'.


"Berjalan bersamaku

Terbang bersamaku

Ke ujung langit
Hingga tangan kita saling menyentuh
Bahkan meski ini menyakitkan
Kau dan aku, jika kita bersama
Kita bisa tersenyum"


5. Kesimpulan




Di awal 1970-an, Ursula K. Le Guin mengaku bahwa dia menulis The One Who Walk Away from Omelas karena dilema dari perasaan orang Amerika. Mungkin dia ingin mengkritisi orang Amerika yang menikmati kesejahteraan luar biasa tanpa merasa bersalah atau berutang dari tetangganya yang kurang mampu dan dipuji masyarakat Amerika. Pesannya melampaui ruang dan waktu secara universal.


Selain cerita ini, ada banyak mahakarya awal dari Le Guin di The Wind's Twelve Quarters. Cerita awal miliknya di tahun 60-an dan 70-an memiliki 'aroma pertumbuhan' sebelum dia menjadi master dari genre fiksi ilmiah dan fantasi. Di sudut pandang ini, The Wind's Twelve Quarters akan menjadi cara luar biasa untuk bertemu Le Guin untuk pertama kalinya. Setelah iti, aku sarankan membaca karya utamanya seperti 'The Left Hand of Darkness' dan 'The Earthse Cycle'.

Dan... mungkin anggota BTS juga tumbuh cepat begitu mereka melewati pengalaman semacam ini. Mereka sudah barada di puncak dunia, tapi aku yakin mereka akan terus melangkah maju ke suatu tempat yang lebih tinggi dan lebih indah. Aku harap bahwa <Spring Day> mungkin sebuah loncatan untuk mereka. Seperti yang dikutip di awal post apa yang dunia butuhkan bukanlah pahlawan super.

Seseorang yang bisa membagi rasa sakit, membuat kesalahan, dan mengingat kesedihan seseorang adalah pahlawan terkuat yang sebenarnya. Mungkin BTS telah mengetahui kebenaran ini.


Artikel Asli: NAVER
Terjemah Korea - English : BTSARMY_Salon


Komentar

  1. padahal lagunya egk sedih, tapi dalem banget...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga bangtan 😎😎

      Makasih udah komentar 😇

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Namanya juga bangtan 😎😎

      Makasih udah komentar 😇

      Hapus

Posting Komentar